Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan Hidup
pada dasarnya mempunyai unsr-unsur, yaitu :
a. cita-cita
b. Kebajikan
c. Usaha
A. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan yang nantinya akan menjadi kenyataan. Dalam kehidupannya manusia tidak
dapat melepaskan diri dari cita-cita dalam hidupnya. Tidak ada orang hidup
tanpa cita-cita. Cita-cita merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau
harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan
manusia yang memiliki masa depan atau sesuatu yang ingin dicapai. Ada tiga
katagori keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati
keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak menghiraukan
rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati
lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan kondisi.
Dengan demikian, dapat dibayangkan jika kita tidak memiliki cita-cita, maka
kita tidak dapat menjalani kehidupan dengan maksimal.
B. Kebajikan
Kebajikan atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia merupakan makhluk social,
yaitu manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong,
saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai,
saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.Untuk melihat apa itu
kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu: manusia sebagai pribadi,
manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.Manusia
sebagai pribadi dapat menentukan baik dan buruk. Tuhan selalu membisikkan agar
manusia berbuat baik dan mengelak perbuatan yang tidak baik. Kebajikan itu
seperti kita berkata sopan, santun, barbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan, dan masih banyak yang lainnya.
C. Sikap
Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati
dalam menghadapi hidup. Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia
menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia. Dalam menghadapi
kehidupan, kita sering bertemu dengan manusia dengan sikap yang berbeda-beda.
Ada yang memiliki sikap positif juga sikap negatif. Seperti sikap lincah, sikap
tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati, dan sikap
bangga, serta sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh,
sikap rendah diri. Namun ada juga sikap dalam berkelompok antara lain : sikap
suka bekerja keras, sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap
tolong menolong, dan sikap mengargai pendapat orang lain. Tingkah laku atau
sikap manusia sebagai perwujudan kebajikan akan dikemukakan karena wujudnya
dapat dilihat dan dirasakan. Karena sikap bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki sikap yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari
pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus
memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam
memasyarakat menjadi tenang dan tentram.
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa pandangan
hidup merupakan bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap orang memiliki
pandangan hidup yang berdeda-beda sesuai dengan pemahamannya. Wujud pandangan
hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita
merupakan pandangan hidup di masa yang akan datang. kebajikan secara nyata dan
dapat dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, tingkah laku manusia sebagai
perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat
dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap
orang memiliki tingkah laku yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari
pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus
memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam
memasyarakat menjadi tenang dan tentram.
Sumber : www.google.com
Sumber : www.google.com
Comments
Post a Comment