Manusia dan Pandangan Hidup




Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda sesuai dengan pemahamannya. Pandangan hidup tidak terlepas dari masalah dalam kehidupan manusia. Jadi, pandangan hidup merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Pandangan Hidup pada dasarnya mempunyai unsr-unsur, yaitu :
a. cita-cita
b. Kebajikan
c. Usaha

A.  Cita-cita
            Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang nantinya akan menjadi kenyataan. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita dalam hidupnya. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita. Cita-cita merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan manusia yang memiliki masa depan atau sesuatu yang ingin dicapai. Ada tiga katagori keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan kondisi. Dengan demikian, dapat dibayangkan jika kita tidak memiliki cita-cita, maka kita tidak dapat menjalani kehidupan dengan maksimal.

B.  Kebajikan
            Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia merupakan makhluk social, yaitu manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu: manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik dan buruk. Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelak perbuatan yang tidak baik. Kebajikan itu seperti kita berkata sopan, santun, barbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan, dan masih banyak yang lainnya.

C.  Sikap Hidup
            Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup. Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia. Dalam menghadapi kehidupan, kita sering bertemu dengan manusia dengan sikap yang berbeda-beda. Ada yang memiliki sikap positif juga sikap negatif. Seperti sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati, dan sikap bangga, serta sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri. Namun ada juga sikap dalam berkelompok antara lain : sikap suka bekerja keras, sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap tolong menolong, dan sikap mengargai pendapat orang lain. Tingkah laku atau sikap manusia sebagai perwujudan kebajikan akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Karena sikap bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki sikap yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.


Kesimpulan:
            Dapat disimpulkan bahwa pandangan hidup merupakan bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berdeda-beda sesuai dengan pemahamannya. Wujud pandangan hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita merupakan pandangan hidup di masa yang akan datang. kebajikan secara nyata dan dapat dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, tingkah laku manusia sebagai perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.


Sumber : www.google.com



Comments

Popular posts from this blog

Membuat Jaringan Sederhana Server Client Dengan Protokol TCP

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Keindahan